Dukung Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi, TP-PKK Kalbar Tanam dan Panen Cabai di Segedong Mempawah

Daftar Isi
Bupati Mempawah yang juga Ketua TP PKK Kalbar Erlina (lima dari kanan), saat gerakan tanam cabai di Desa Peniti Besar, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah. Foto Diskominfo Mempawah

JURNAL GALAHERANG - Dalam upaya pengendalian inflasi komoditas strategis hortikultura, TP-PKK Provinsi Kalimantan Barat menggelar Gerakan Tanam dan Panen Cabai di Dusun Tani Makmur, Desa Peniti Besar, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Jumat, 16 Maret 2025. 

Kegiatan ini menjadi bagian dari sinergi antara pemerintah, perbankan, dan kelompok tani dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua TP-PKK Provinsi Kalbar yang juga Bupati Mempawah, Erlina, bersama sejumlah pejabat daerah, termasuk Staf Ahli Gubernur Kalbar Christianus Lumano, serta Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar.

Hadir juga Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Mempawah, Ketua TP-PKK Kabupaten Mempawah, pengurus Dekranasda, Dirut Bank Indonesia, Bank Kalbar, Camat Segedong, serta para kepala desa.

Baca juga : Bupati Erlina Apresiasi Hasil Perkebunan Cabai Petani Milenial di Desa Peniti Besar

Dalam sambutannya, Camat Segedong, Arifin, menyampaikan Kecamatan Segedong memiliki potensi besar di sektor pertanian. Ia menyebutkan bahwa lahan cabai di wilayah tersebut telah menghasilkan lebih dari 800 kilogram dalam waktu 8 hari, dengan panen dilakukan setiap 4 hari sekali. 

“Alhamdulillah, cabai kita sudah ada penampungnya dan langsung terhubung ke Pasar Flamboyan Pontianak,” ujar Arifin. 

Arifin menambahkan, sebagai pembina wilayah, ia telah mengumpulkan petani milenial dan generasi Z untuk mengembangkan lahan pertanian seluas 2 hektare ke depannya.

Ketua TP-PKK Provinsi Kalbar, Erlina, dalam sambutannya menegaskan gerakan tanam cabai sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. 

“Kami mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan kosong untuk ditanami sayur-mayur, termasuk cabai,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi posisi Kabupaten Mempawah yang saat ini menempati peringkat keempat di Kalbar dalam pengembangan tanaman jagung. 

“Ini capaian yang membanggakan, dan kami siap mendukung program penanaman jagung yang digalakkan oleh pihak Kepolisian Daerah Kalbar,” tambahnya.

Baca juga : Rakor Percepatan LTT Padi di Mempawah, Wujud Komitmen Bersama Menuju Swasembada Pangan

Sementara itu, mewakili Gubernur Kalbar, Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Christianus Lumano, menegaskan bahwa cabai rawit merupakan komoditas strategis yang sangat berpengaruh terhadap inflasi daerah. 

“Meskipun produksi tahunan secara agregat mencukupi, distribusi waktu dan wilayah yang tidak merata serta cuaca ekstrem kerap menimbulkan lonjakan harga,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya pengaturan waktu dan pola tanam agar pasokan cabai tetap stabil sepanjang tahun, khususnya menjelang hari besar keagamaan nasional yang cenderung meningkatkan permintaan. “Ketersediaan yang stabil dapat menjaga harga tetap wajar dan menekan laju inflasi,” katanya.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kalbar, luas tanam cabai rawit di Kalbar pada Januari–Maret 2025 mencapai 369,12 hektare dengan produksi 1.461,48 ton. Sedangkan angka tetap 2024 menunjukkan luas tanam 2.171,93 hektare dengan total produksi 9.467,99 ton.

Untuk mendukung penguatan sektor ini, pada tahun 2025 Pemprov Kalbar telah menyalurkan 132.280 polibag cabai rawit ke enam kabupaten/kota, termasuk Mempawah. Di semester pertama, sebanyak 10.000 benih semaian telah disalurkan ke Kabupaten Mempawah dan 6.000 di antaranya ke Kelompok Tani Suka Maju, Desa Peniti Besar.

Penulis : Apri