Pemkab Mempawah, TNI dan Polri Satu Komando Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Table of Contents
Wakil Bupati Juli Suryadi bersama Wakapolres dan Forkorpimda meninjau peralatan pendukung menghadapi bencana hidrometeorologi. Foto Diskominfo Mempawah

JURNAL GALAHERANG - Pemerintah Kabupaten Mempawah bersama Polres Mempawah, jajaran TNI, dan instansi terkait menggelar Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025, di halaman Mapolres Mempawah, Rabu, 5 November 2025.

Kegiatan ini digelar serentak di seluruh jajaran Polda Kalimantan Barat sebagai bentuk kesiapan menghadapi potensi bencana akibat perubahan cuaca ekstrem yang diprediksi meningkat pada akhir tahun.

Apel dipimpin Wakapolres Mempawah Kompol Antonius Trias Kuncorojati, dan turut dihadiri Wakil Bupati Mempawah Juli Suryadi bersama unsur Forkopimda, serta perwakilan instansi vertikal.

Wakapolres membacakan amanat tertulis Kapolres AKBP Jonathan David Harianthono menegaskan kegiatan tersebut bukan hanya bersifat seremonial, tetapi merupakan langkah konkret memastikan kesiapan personel, sarana prasarana, dan sistem komando dalam menghadapi bencana.

“Apel ini adalah wujud komitmen bersama agar seluruh unsur siap siaga, cepat tanggap, dan terkoordinasi menghadapi kemungkinan bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, maupun gelombang tinggi,” ujarnya.

Berdasarkan data BMKG sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia termasuk Kalimantan Barat telah memasuki musim hujan sejak 1 November 2025. 

Puncak musim hujan diperkirakan terjadi antara November 2025 hingga Februari 2026, sehingga potensi bencana hidrometeorologi diprediksi meningkat.

Baca juga : Antisipasi Bencana Banjir, Kodim 1201 Mempawah Siagakan Personel dan Peralatan

Kapolres menyebut, Kabupaten Mempawah memiliki karakter geografis pesisir, bantaran sungai, dan perbukitan yang rentan terhadap dampak cuaca ekstrem. 

Karena itu, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis seperti pemetaan daerah rawan bencana, pengaktifan posko siaga banjir, dan penyusunan jalur evakuasi di tiap wilayah.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat koordinasi lintas sektor antara TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan Pemkab Mempawah, serta memastikan kesiapan peralatan SAR, alat komunikasi, kendaraan taktis, dan perlengkapan evakuasi.

“Sosialisasi kepada masyarakat harus terus digencarkan, termasuk edukasi mengenai langkah penyelamatan dan evakuasi dini. Keselamatan personel dan masyarakat adalah prioritas utama,” tegas dia.

Wakil Bupati Mempawah Juli Suryadi dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas sinergi seluruh pihak. Ia menilai kesiapsiagaan lintas sektor menjadi kunci dalam meminimalkan dampak bencana dan kerugian masyarakat.

“Kita perlu bergerak bersama. Informasi kepada masyarakat harus terus disampaikan agar mereka siap dan dapat segera melapor bila terjadi keadaan darurat,” ujarnya.

Apel kesiapsiagaan ini diikuti unsur TNI–Polri, BPBD, BMKG, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PMI, KPH, Manggala Agni, hingga Tagana, sebagai wujud kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keselamatan masyarakat menghadapi cuaca ekstrem.***