Wujudkan Mempawah Tangguh Bencana, BPBD Gelar Diskusi Publik Rencana Penanggulangan Bencana 2025–2029

Table of Contents
Bupati Mempawah Erlina saat membuka FGD dan Diskusi Publik Penyusunan Rancangan Awal RPB Kabupaten Mempawah 2025-2029. Foto Diskominfo Mempawah

JURNAL GALAHERANG - Pemerintah Kabupaten Mempawah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Focus Group Discussion (FGD) sekaligus Diskusi Publik Rancangan Awal Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Kabupaten Mempawah Tahun 2025–2029, di Kantor Bupati Mempawah, Kamis, 30 Oktober 2025. Kegiatan strategis ini dibuka Bupati Mempawah Erlina.

Dalam sambutannya, Bupati Erlina menegaskan pentingnya penyusunan RPB sebagai panduan kebijakan dalam menghadapi potensi bencana yang cukup tinggi di wilayah Mempawah. 

Menurutnya, beragam ancaman seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, abrasi pantai, serta kebakaran hutan dan lahan menjadi tantangan nyata yang membutuhkan sinergi lintas sektor.

"Melihat risiko bencana yang tinggi, kita harus serius dalam upaya penanggulangan agar dampaknya bisa diminimalkan. Dokumen ini bukan sekadar administrasi, melainkan komitmen bersama untuk mewujudkan Mempawah yang tangguh dan aman dari bencana,” tegas Erlina.

Baca juga : Desa Semudun Sasaran Mitigasi Bencana BPBD Mempawah

Ia menambahkan, arah kebijakan lima tahun ke depan harus berfokus pada upaya pencegahan dan mitigasi. Edukasi kebencanaan, penataan ruang berbasis risiko, serta pembangunan infrastruktur tahan bencana disebut sebagai prioritas utama dalam dokumen tersebut.

“Program yang disusun harus menekankan kesiapsiagaan masyarakat dan memperkuat sistem peringatan dini. Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri; kolaborasi dengan TNI, Polri, relawan, akademisi, dan masyarakat adalah kunci,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Mempawah, Purwadi, menjelaskan bahwa kegiatan FGD dan diskusi publik ini diikuti oleh sekitar 60 peserta yang terdiri atas kepala OPD, camat, instansi vertikal, relawan kebencanaan, serta perwakilan LSM dan NGO.

“Kegiatan ini menjadi wadah untuk menjaring masukan dari berbagai pihak. Setiap ide dan saran akan menjadi bahan penting dalam penyempurnaan dokumen RPB Kabupaten Mempawah Tahun 2025–2029,” jelas Purwadi.

Melalui forum ini, diharapkan akan lahir rumusan kebijakan yang lebih terukur dan adaptif terhadap kondisi geografis serta sosial masyarakat Mempawah. Dengan demikian, visi “Mempawah Tangguh Bencana” bukan sekadar slogan, melainkan gerakan nyata yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Penulis : Apri