Sekda Ismail Tekankan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Menuju Mempawah Zero Waste 2045
![]() |
| Sekda Mempawah Ismail memimpin FGD Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah Kabupaten Mempawah, di Kantor Bappeda Mempawah. Foto Prokopim Mempawah |
JURNAL GALAHERANG - Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah, Ismail, menegaskan pentingnya penguatan sistem pengelolaan sampah sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah menuju Mempawah yang bersih, maju, dan berkelanjutan.
Hal itu disampaikannya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah (RISPS) Kabupaten Mempawah Tahun 2025–2045 di Aula Bappeda Mempawah, Kamis, 23 Oktober 2025.
Dalam arahannya, Ismail menyebut pengelolaan sampah merupakan isu strategis yang memerlukan perhatian serius dan penanganan terpadu lintas sektor.
Pemerintah Kabupaten Mempawah, ujarnya, berkomitmen untuk terus memperkuat tata kelola sampah agar lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
“Dengan komitmen dan langkah yang tepat, pengelolaan sampah di Kabupaten Mempawah tidak hanya menciptakan lingkungan bersih, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.
Ismail menilai, peningkatan volume sampah sejatinya mencerminkan aktivitas ekonomi dan sosial yang berkembang. Namun, kondisi itu harus diimbangi dengan strategi pengelolaan yang optimal dan inovatif agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
“Dengan sistem pengelolaan yang baik, Mempawah dapat tumbuh sebagai daerah yang maju, sehat, dan berdaya saing,” lanjutnya.
Baca juga : Pemkab Mempawah dan KLHK Bahas Strategi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Ia juga menegaskan bahwa target “Mempawah Zero Waste 2045” bukan sekadar slogan, melainkan visi besar yang membutuhkan perencanaan matang dan pelaksanaan nyata di lapangan.
Roadmap dan rencana aksi yang terukur harus menjadi panduan dalam mewujudkan daerah yang minim sampah dan berkelanjutan.
“Kerja sama seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan. Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus berjalan seiring mewujudkan Mempawah sebagai contoh pengelolaan sampah di Kalimantan Barat,” katanya.
Selain itu, Ismail mendorong transformasi pengelolaan sampah menjadi sumber ekonomi bernilai tambah. Melalui inovasi daur ulang dan pemanfaatan kembali, sampah dapat menjadi bagian dari ekonomi sirkular yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Mengubah sampah menjadi peluang ekonomi adalah langkah konkret menuju Mempawah yang mandiri dan berdaya,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Sekda mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan sejak dari rumah tangga. Edukasi dan kampanye hidup bersih harus terus digelorakan di seluruh lapisan masyarakat.
“Mari kita wujudkan budaya hidup bersih dan sehat. Dengan semangat bersama, kita songsong Mempawah Zero Waste 2045,” pungkas Ismail.***
