Gubernur Ria Norsan Dinobatkan sebagai Dewan Pengarah Perkumpulan Tionghoa Kalbar-Indonesia
![]() |
| Gubernur Kalbar Ria Norsan bersama istri Erlina, saat menghadiri Pelantikan Pengurus Perkumpulan Tionghoa Kalimantan Barat-Indonesia (PTK-Indonesia) periode 2025–2029, di Jakarta. Foto Adpim Kalbar |
JURNAL GALAHERANG - Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, resmi dinobatkan sebagai Dewan Pengarah Perkumpulan Tionghoa Kalimantan Barat-Indonesia (PTK-Indonesia) periode 2025–2029.
Penobatan dilakukan dalam rangkaian pengukuhan dan pelantikan pengurus baru organisasi tersebut di Seasons City, Jakarta Pusat, Minggu malam, 28 September 2025.
Acara yang berlangsung meriah itu juga dirangkai dengan perayaan Festival Kue Bulan.
Dalam prosesi pelantikan, Ketua Umum terpilih Yordanus memimpin ikrar pengurus untuk mengemban tugas dan tanggung jawab organisasi, menggantikan kepengurusan sebelumnya di bawah pimpinan Vinsen Effendi Lie.
Penunjukan Ria Norsan sebagai Dewan Pengarah dipandang sebagai bentuk kepercayaan sekaligus simbol kuatnya sinergi antara Pemerintah Provinsi Kalbar dan komunitas Tionghoa.
Kolaborasi tersebut diharapkan mampu memperkuat persatuan lintas etnis, budaya, dan agama demi pembangunan daerah yang inklusif dan sejahtera.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalbar, saya menyampaikan selamat dan sukses kepada Ketua Umum beserta seluruh jajaran pengurus PTK-Indonesia periode 2025–2029. Semoga amanah ini dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan menjadi energi baru bagi organisasi,” ujar Ria Norsan dalam sambutannya.
Baca juga : Ribuan Warga Padati Alun-Alun Kapuas, Gubernur Ria Norsan Buka Maulid Akbar
Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran pengurus periode 2022–2025 di bawah kepemimpinan Vinsen Effendi Lie. Ia menilai dedikasi dan capaian yang diraih menjadi pondasi penting untuk melanjutkan langkah organisasi ke depan.
Menurut Ria Norsan, peran PTK-Indonesia sangat strategis, tidak hanya menjaga identitas budaya dan memperkokoh kebangsaan, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi pembangunan di bidang ekonomi, sosial, hingga pertahanan dan keamanan. “PTK-Indonesia harus mampu menjadi organisasi terbuka, inklusif, dan teladan dalam merajut kebhinekaan bangsa,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh warga Tionghoa asal Kalbar di tanah rantau agar tidak melupakan tanah kelahiran, sekaligus menjadi penghubung bagi sesama warga. Pemerintah, lanjutnya, siap memberikan ruang seluas-luasnya bagi mereka yang ingin kembali dan bersinergi membangun Kalbar ke depan.
Sementara itu, Ketua Umum PTK-Indonesia Yordanus menyampaikan rasa bangga atas suksesnya acara yang dihadiri sekitar seribu undangan. Ia berharap, organisasi ini dapat menjadi wadah generasi muda untuk mengenal silsilah keluarga, mempererat kebersamaan, serta menjaga kekompakan warga Tionghoa Kalbar di mana pun berada.***
