Wakil Bupati Mempawah Buka Kegiatan KP-KKN FH UPB, Ajak Mahasiswa Wujudkan Desa Inklusif Berbasis SDGs

Table of Contents
Wakil Bupati Mempawah Juli Suryadi bersama Warek I UPB Pontianak Agussalim Masulili dan mahasiswa FH yang akan melaksanakan KP-KKN di Mempawah. Foto Diskominfo Mempawah

JURNAL GALAHERANG - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak memulai program Kuliah Pengganti-Kuliah Kerja Nyata (KP-KKN) di Kabupaten Mempawah. Pembukaan kegiatan ini berlangsung di Balairung Setia Kantor Bupati Mempawah pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Acara ini secara resmi dibuka Wakil Bupati Mempawah, Juli Suryadi Burdadi, yang mewakili Bupati Mempawah. 

Turut hadir Warek I UPB Pontianak Agussalim Masulili, jajaran pimpinan OPD Pemkab Mempawah, Kantor Kementerian Agama, para dosen UPB, camat, serta kepala desa dan lurah yang menjadi lokasi penempatan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Juli Suryadi Burdadi menyampaikan rasa terima kasih atas terpilihnya Mempawah sebagai lokasi KKN. 

Ia menegaskan program akademik ini sangat bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan mereka, tetapi juga bagi masyarakat.

"Saya meminta kepada kepala desa dan lurah yang telah ditetapkan sebagai lokasi KKN untuk memfasilitasi dan menyukseskan program ini dengan baik dan lancar," ujar Wakil Bupati.

Juli Suryadi Burdadi juga menekankan pentingnya tema yang diusung, yaitu "Mewujudkan Desa Inklusif dan Berkeadilan Berbasis SDGs (Sustainable Development Goals)". Menurutnya, ini adalah upaya menciptakan lingkungan desa yang setara, adil, dan berkelanjutan bagi semua masyarakat.

"Mewujudkan desa inklusif dan berkeadilan berbasis SDGs bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh warga desa, termasuk akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan sanitasi yang layak," jelasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya memberikan kesempatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi dan partisipasi politik, bagi perempuan, penyandang disabilitas, kelompok minoritas, dan masyarakat rentan lainnya. Pembangunan desa juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan menjalankan pemerintahan yang transparan.

Baca juga : 23 Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak "Balek Kampong" ke Mempawah, Ini Kegiatannya

Baca juga :Pemkab Mempawah Sambut Positif KLPPM Mahasiswa Magister Hukum Untan

Wakil Bupati menyadari mewujudkan desa inklusif tidak lepas dari tantangan, seperti keterbatasan sumber daya manusia dan infrastruktur. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan lembaga terkait lainnya.

Sementara itu, Warek I UPB Pontianak Agussalim Masulili menjelaskan bahwa KKN merupakan bagian integral dari kurikulum mahasiswa tingkat akhir. 

Kegiatan ini adalah bentuk pengabdian di mana mahasiswa diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yang mereka miliki untuk membangun daerah.

"Di Universitas Panca Bhakti, KKN ada dua macam, untuk mahasiswa reguler dan non-reguler. Kegiatan hari ini adalah rangkaian kegiatan bagi mahasiswa non-reguler, di mana mereka akan melakukan penyuluhan di desa-desa yang telah dipilih," terang Agussalim.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Wakil Bupati dan seluruh jajaran Pemkab Mempawah yang telah mendukung berbagai program Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat. 

Agussalim berharap sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dapat terus terjalin erat.

Kepada para mahasiswa, ia berpesan agar melaksanakan kegiatan KKN dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan program yang telah ditetapkan, serta tetap menjaga etika dan sopan santun.

KKN ini melibatkan mahasiswa FH di tujuh desa dan dua kelurahan yang tersebar di empat kecamatan, yaitu Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sungai Pinyuh, dan Sungai Kunyit.

Agussalim optimistis melalui upaya bersama, tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan sejalan dengan SDGs dapat tercapai.

Penulis : Apri